Taman dan Tangan Dingin di Baliknya

Bicara tentang taman, setiap orang pasti memiliki perspektif yang berbeda-beda. Mengenai perlu atau tidak, mendesak atau tidak mendesak, mahal atau murah, dan mungkin mengenai rumit atau tidak mempertahankan keberadaannya. Tentunya seluruh pendapat merupakan pendapat yang valid mengingat betapa beragamnya manusia di tanah bumi kita. Tetapi beragam pendapat tersebut tentu tidak lahir secara alamiah. Karena menurut Frederick Law Olmsted (Bapak Arsitektur Lanskap), manusia memang telah dirpogram secara genetis ke habitat alami yaitu air bersih dan lanskap hijau yang bervariasi, sebagaimana mamalia lainnya. Maka hal tersebut turut menimbulkan reaksi fisiologis spesifik terhadap keindahan dan keanekaragaman alam, terhadap bentuk dan warna alam, terutama terhadap warna hijau. Hal tersebut tentu merupakan latar belakang mengapa sekarang modernitas seringkali disinggungkan dengan hal-hal berbau alamiah. Hal tersebut pula, tentu, yang membuat semakin banyak orang yang beranggapan bahwa taman merupakan entitas penting.

Lalu, dengan berkembangnya industri pertamanan ini, siapa sajakah yang turut andil di dalamnya? Satu yang perlu diingat bahwa membangun taman tentu tidak dapat disamakan dengan membangun rumah. Karena ini menyangkut makhluk hidup yang perlu kita pahami, yaitu tanaman – terdengar lebih kompleks kan? Yuk mari kita bahas satu persatu tangan dingin dibalik industri ini!

  • Tukang Taman
Tukang Taman Keliling

Sering disebut pula sebagai tukang cangkul atau tukang kebun keliling, penampakan Bapak-bapak berkeliling membawa cangkul masih dapat kita temui di berbagai penjuru kota. Seringkali tampak berkeliling khususnya di area perumahan dengan membawa beberapa tanaman dan peralatan penunjang lainnya. Secara konvensional, tukang taman keliling mengitari kota tanpa mendapatkan kepastian jam kerja dan pemasukan. Mengejutkannya, kebanyakan pekerja tukang taman keliling telah bekerja selama puluhan tahun. Maka tidak dapat diragukan lagi kepiawannya dalam menyulap lahan kosong menjadi taman yang asri. Permasalahan yang terjadi pada tukang taman keliling ini merupakan salah satu permasalahan yang melatar belakangi berdirinya OKE Garden sebagai agen perubahan di industri pertamanan. Jika pada awalnya para tukang taman harus berkeliling tanpa kepastian mendapatkan pekerjaan setiap harinya, OKE Garden telah membantu mempekerjakan 519 tukang taman dalam kurun waktu hanya 7 bulan. Karena perkembangan teknologi tidak melulu soal efisiensi tenaga kerja bukan? Perkembangan teknologi juga dapat berarti kemudahan untuk memberi dampak yang lebih besar.

  • Desainer Taman/Arsitek Lanskap

“Desainer taman? Apa memang perlu? Kalau untuk sekedar membuat lingkungan jadi hijau, semua orang bisa kok apalagi sekarang udah banyak inspirasi di internet”

Tentunya tidak sedikit orang yang berpendapat demikian. Semua orang punya rasa, dan nampaknya membuat lingkungan jadi hijau tidak serumit membangun rumah yang membutuhkan pengetahuan mendalam apalagi sampai menggunakan jasa desainer lanskap. Iya bukan? Namun perlu diketahui bahwa eksistensi profesi arsitek lanskap sudah berlangsung cukup lama di Indonesia, walaupun memang perlu diakui bahwa profesi arsitek lanskap tidak seseksi di negara adidaya. Estetika nampaknya masih menjadi nomor kesekian, karena masih ada masalah yang lebih penting untuk diperhatikan. Sandang, pangan, papan, contohnya. Namun, profesi Arsitek Lanskap ini mulai menggeliat secara agresif 5 tahun belakangan ini, seiring dengan kebutuhan akan estetika yang semakin meningkat terutama di kota-kota besar di Indonesia. Tetapi yang perlu diingat, urgensi eksistensi arsitek lanskap bukan hanya sekedar menghadirkan estetika, tetapi bagaimana menyelaraskan kehidupan manusia dan alam. Bagaimana manusia dapat beraktivitas tanpa harus menyakitkan alam. Misal, Ingin menghadirkan pergola dengan rumput sebagai alas. Tidak sampai sebulan, rumput pasti sudah mati kekurangan sinar matahari. Atau misal, ingin menanam tanaman hydrangea di area pesisir Jakarta. Sudah dipastikan, tanaman meringis kesakitan. Hal ini tentu berlaku di berbagai skala, baik itu skala besar seperti hutan kota hingga skala kecil seperti taman rumah. Menurutsertakan makhluk hidup ke dalam estetika tidak dapat dilakukan seenaknya dan kami sangat sadar akan hal itu. Keberadaan arsitek lanskap sangat dibutuhkan untuk mengembangkan industri pertamanan bahkan di era digital yang serba mudah ini. Semoga saja, profesi arsitek lanskap, sebagaimana profesi di lingkup desain lainnya akan menggugurkan temboknya sedikit demi sedikit sehingga taman tidak hanya untuk kalangan menengah ke atas. Karena OKE Garden percaya bahwa everyone deserve a better garden.

  • Petani Tanaman Hias
Petani Tanaman Hias

Profesi petani hampir selalu mengacu kepada petani jenis pangan – padi, jagung, kedelai, misalnya. Tetapi nyatanya profesi petani memiliki lingkup yang jauh lebih besar lagi – termasuk tanaman hias. Eksistensi petani tanaman hias tidak kalah pentingnya dengan eksistensi petani pangan. Apabila kita menengok satu contoh kota saja, tidak terhitung berapa meter persegi tanaman hias yang dibutuhkan. Tentu saja semua itu mulai dari hulu yaitu petani tanaman hias yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu kawasan dengan profesi petani tanaman hias yang melimpah adalah kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat. Dapat ditemukan banyak sekali hamparan rumput dan tanaman hias yang dibudidayakan, mulai dari sepetak kecil di depan rumah menggunakan polybag hingga berhektar-hektar tanah dengan berbagai jenis pohon. Walaupun permintaan akan tanaman hias setiap harinya tidak pernah berhenti melalui pembuatan taman, tanaman dalam pot, sewa tanaman pada gedung-gedung bertingkat, dan lain sebagainya, profesi petani tanaman hias tetap tidak dapat digaransikan sebagai pekerjaan yang menjanjikan. Seperti masalah-masalah petani pada umumnya, terdapat rantai panjang yang terjalin setelah petani memproduksi tanamannya. Tengkulak yang membeli dengan harga sangat rendah dan menjualnya dengan harga tinggi juga terjadi pada petani tanaman hias. Pun, mereka tidak memiliki cukup akses dan kemampuan untuk memasarkannya secara independen. Tentu masalah ini cukup mengiris hati dan juga merupakan latar belakang lain dari berdirinya OKE Garden. Permasalahan kompleksitas rantai dalam suatu industri memang sesuatu yang harus dipecahkan. Tidak terkecuali di industri pertamanan. Kami terus berusaha agar petani tanaman hias dapat mendapatkan penghasilan yang lebih terjamin. Terbukti dalam kurun waktu 7 bulan kami telah berhasil menjual sebanyak 23.540 tanaman hias dan 1500 m2 rumput lho! Tentunya angka tersebut akan terus bergulir demi petani tanaman hias yang lebih sejahtera.

Orang-orang yang telah disebutkan di atas adalah orang-orang yang memiliki jasa dalam lingkungan hijau yang kita lihat sehari-hari. Menyadari bahwa lingkungan hijau tidak terjadi seketika bak kereta kencana Cinderella, berarti menyadari pula bahwa lingkungan hijau adalah tanggung jawab bersama. Setiap manusia secara alamiah memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungannya, rumahnya sendiri, agar selalu terasa hijau di antara gulita dunia urban. Yuk, bersama OKE Garden bersama-sama mewujudkan lingkungan yang hijau serta menyejahterakan orang-orang bertangan dingin dibaliknya!