OKE Garden dan Mahasiswa Berkolaborasi untuk Bumi yang Lebih Asri

Setiap perusahaan baik itu perusahaan yang baru merintis dua hari hingga perusahaan sebesar PT Djarum, pasti memiliki struktur dan strategi yang menjadi keunggulan maupun ciri khas agar mampu memenuhi segala visi dan misi perusahaan. Pemberdayaan pekerja lepas, salah satunya, telah menjadi bagian dari strategi perusahaan akan pemberdayaan manusia-manusia berkualitas yang mungkin tidak dapat bekerja secara penuh dengan sistem 8-5 atau mungkin untuk alasan lain yang dianggap relevan. Pekerja lepas, atau biasa dikenal dengan freelancer, seringkali didefinisikan sebagai manusia kreatif dan bersumberdaya unggul yang tidak suka dibelenggu oleh rutinitas. Tetapi sejatinya, pekerja lepas itu sendiri sangat bermacam-macam jenisnya, mulai dari copywriter, graphic designer, hingga loper koran pun sebenarnya merupakan salah satu contoh pekerja lepas. Strategi pemberdayaan pekerja lepas ini juga merupakan strategi yang digunakan oleh OKE Garden sebagai perusahaan startup yang bergerak di industri pertamanan. Strategi yang dimaksud tentu tidak semata-mata berkiblat pada keuntungan secara profit, tetapi juga terhadap visi, misi, dan nilai yang ingin ditanamkan secara sosial. Nyatanya, sejak tahun 2017, OKE Garden telah menggaet mahasiswa-mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB untuk menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam mendesain taman-taman untuk customer OKE Garden  secara langsung.

Menjadi menarik karena hal ini merupakan strategi berbasis win-win solution yang secara signifikan terasa oleh kedua belah pihak. Abi Faturizki, salah satu freelancer OKE Garden mengaku tertarik menjadi freelancer karena dapat melatih skill desain yang tidak didapat saat kuliah. “Soalnya kalau (di kuliah) kita biasa main skala makro, ketika mainnya di mikro itu agak susah”, jelasnya. Selanjutnya Abi menjelaskan bahwa selama menjadi freelancer di OKE Garden, ia mendapat tambahan pengetahuan terkait tanaman baik itu dari segi variasi jenis maupun cara perawatannya yang tidak didapat secara detail di bangku perkuliahan. Lain dengan Abi, Bangkit salah satu freelancer termuda mengaku tertarik karena ia merasa bahwa OKE Garden sangat mewadahi mahasiswa. “Saya tertarik menjadi freelancer di OKE Garden karena OKE Garden itu sangat mewadahi mahasiswa-mahasiswa seperti saya yang memiliki keinginan untuk terjun ke dunia kerja saat kuliah”. Bangkit pun merasa senang akan pekerjaannya di OKE Garden karena keberadaan tim OKE Garden yang turut membimbing dalam proses mendesain. Terkait kehidupan kuliah dan pekerjaan sebagai freelancer, Bangkit merasa tidak sulit untuk mengimbanginya karena tim OKE Garden selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan jadwal mahasiswa sehingga kegiatan kuliah mahasiswa tidak akan terganggu. Tidak hanya bertanggung jawab dalam menciptakan desain-desain taman yang menarik, freelancer OKE Garden juga turut berkomunikasi secara langsung dengan klien terkait desain yang mereka usulkan. Tentu saja dengan berbagai pertanyaan, permasalahan, dan permintaan saran yang beraneka ragam dari klien, hal tersebut merupakan ilmu ‘mahal’ yang tidak akan didapatkan di bangku kuliah. Selain berbagai manfaat secara ilmu dan pengalaman, tentunya para freelancer juga mendapatkan keuntungan secara materi melalui honor yang diberikan sesuai dengan kontribusinya. Selain menciptakan desain taman yang sesui dengan kondisi taman dan keinginan pelanggan, para freelancer juga harus turut mengikuti tren desain yang sedang in sebagai referensi untuk inovasi desain. Untuk saat ini misalkan, Bangkit menjelaskan, kebanyakan pelanggan menginginkan taman dengan tema tropis dan minimalis yang dapat berfungsi sebagai healing garden. Fungsi dari healing garden ini dapat bervariasi tetapi umumnya memiliki tujuan untuk mendekatkan aktivitas manusia lebih dekat dengan alam dengan menghadirkan fasilitas seperti gazebo, bench (tempat duduk), dsb.

Pemilihan freelancer ini juga tidak dilakukan secara sembarangan, karena para freelancer OKE Garden telah melewati proses seleksi hingga kualifikasinya dapat terjamin sesuai standar yang telah ditetapkan. Begitupun pada masa bekerja, seluruh freelancer tetap dibimbing oleh tim OKE Garden dan juga terdapat beberapa pedoman dasar yang harus diperhatikan terkait desain taman seperti: keterangan nama tanaman, ukuran taman, skala tanaman, material tanaman yang sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan ketersediaan pasar. COO (Chief Operation Officer) OKE Garden, Fahreza, menjelaskan bahwa seleksi freelancer pada awalnya dilakukan dengan tes secara langsung yang mana para calon freelancer ditugaskan untuk membuat desain taman dengan beberapa keadaan (contoh: taman penuh sinar, minim sinar, konsep tropis, dan lain sebagainya). Tetapi saat ini seleksi freelancer dilakukan dengan pengiriman portofolio sehingga dapat langsung terlihat kemampuan calon freelancer dalam memahami tanaman, penempatan tanaman dan material lainnya dalam desain, kemampuan drafting desain yang tepat secara proporsi, serta kualifikasi dan prestasi lainnya yang masih relevan. Abi sendiri telah memiliki beberapa prestasi di bidang arsitektur lanskap contohnya menjadi juara harapan 1 di Indonesia Landscape Design Competition 2019. Menarik bukan?

Seiring dengan perkembangan OKE Garden yang mencakup tidak hanya area Jabodetabek, terkadang urgensi penggunaan jasa arsitek lanskap dalam desain taman masih sering dipertanyakan. Karena perlu diketahui, terdapat banyak sekali jasa pembuatan taman yang telah berdiri bertahun-tahun lamanya tanpa menggunakan jasa arsitek lanskap. Tetapi justru itulah yang membedakan OKE Garden dengan jasa pembuatan taman pada umumnya.  Abi menjelaskan, kontribusi arsitek lanskap di industri pertamanan seperti OKE Garden ini mengambil andil yang cukup penting terutama dari segi pemilihan tanaman yang sesuai dengan kondisi taman seperti memilih tanaman yang tahan naungan, tanaman yang harus terpapar sinar matahari langsung, dan lain sebagainya. Selanjutnya Abi menjelaskan, desainer lanskap memiliki keunggulan pengetahuan terkait pemilihan material serta variasi permainan pola perkerasan dan pola penanaman. Lalu tentu saja, desainer lanskap memiliki keunggulan terkait visualisasi desain melalui gambar 3D yang lebih menarik. Maka tentu saja sudah dapat disimpulkan bahwa keberadaan desainer lanskap merupakan suatu hal yang penting dan juga menarik. Karena untuk membuat perubahan di industri pertamanan, ruang akademik tentu juga perlu kami ajak untuk kontribusi. Maka langkah ini, mengajak mahasiswa berkontribusi, merupakan salah satu langkah misi kami.